Emas mencari sasaran baru: belum saatnya menjual

Prospek emas untuk tahun 2026
XAU/USD
Zona kunci: 4,150.00 - 4,250.00
Buy: 4,300.00 (pada level 4.250 yang stabil); target 4,500-4,650; StopLoss 4,220.00
Sell: 4,100.00 (pada fundamental negatif yang kuat); target 3,950-3,850; StopLoss 4,180.00
Sambil pasar menunggu keputusan Federal Reserve, kita perlu menganalisis aset-aset yang nilai investasinya jauh lebih penting dibandingkan komponen spekulatifnya. Emas menunjukkan kinerja luar biasa — lebih dari 60% kenaikan sejak awal tahun. Dinamika ini didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, namun faktor utama tetap pelemahan dolar AS. Arus modal menuju emas sebagai aset lindung nilai sejalan dengan kebijakan bank-bank sentral besar yang berupaya melakukan diversifikasi dan menjaga stabilitas.
World Gold Council (WGC) menilai bahwa dalam kondisi saat ini, skenario yang paling mungkin adalah pertumbuhan dalam rentang harga yang luas, meski kejutan tidak dapat dikesampingkan. Berdasarkan perkembangan situasi ekonomi dan geopolitik, emas bisa bergerak dalam tiga jalur: naik moderat, naik tajam, atau turun.
Skenario 1: Moderat optimistis
Pelaku pasar khawatir akan perlambatan ekonomi, terutama di AS. Penurunan ekspektasi terkait AI dan penyusutan laba dapat memberikan tekanan pada pasar saham.
Akibatnya, (menurut teori klasik) pasar tenaga kerja AS dapat melemah, aktivitas konsumsi menurun dan perlambatan ekonomi menjadi lebih jelas.
Kombinasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut, melemahnya dolar, dan meningkatnya risiko geopolitik dapat mendorong emas naik 5–15% dalam 4–6 bulan ke depan.
Skenario 2: Sangat optimistis
Ada kemungkinan skenario lebih ekstrem: meningkatnya ketegangan geopolitik, perang dagang dan konflik regional dapat mengikis kepercayaan global serta meningkatkan keengganan mengambil risiko. Perusahaan akan mengurangi investasi, konsumen menekan pengeluaran, dan The Fed bisa bertindak lebih agresif — menurunkan imbal hasil jangka panjang serta mendorong investor pada aset lindung nilai seperti emas.
Dalam kondisi tersebut, emas berpotensi naik 15–30% pada 2026, terutama didorong oleh meningkatnya permintaan dari ETF emas.
Skenario 3: Negatif
Skenario ini mengasumsikan keberhasilan kebijakan fiskal dan ekonomi Donald Trump, yang dapat meningkatkan optimisme ekonomi dan mendorong inflasi, sehingga memaksa The Fed menghentikan pemangkasan suku bunga atau bahkan menaikkan suku bunga — sesuatu yang kemungkinan tidak akan diizinkan Trump.
Penguatan dolar AS akan meningkatkan risiko di pasar dan menurunkan daya tarik emas.
Investor dapat mengalihkan dana ke aset berimbal hasil lebih tinggi, sehingga memicu arus keluar dari ETF emas. Dalam kondisi seperti itu, harga emas spot mungkin turun 5–20% dalam 6–9 bulan.
Permintaan bank sentral tetap menjadi faktor pendukung utama emas. Namun terdapat risiko terkait penggunaan emas sebagai jaminan kredit global — seperti yang terjadi di India. Jika terjadi krisis, likuidasi paksa kredit berbasis emas dapat meningkatkan pasokan dan menekan harga, meskipun reaksi global biasanya tertunda 2–3 bulan.
Dengan demikian, kondisi harga emas saat ini dapat menyesatkan — belum ada faktor negatif besar dalam skala global.
Jadi kita bertindak bijak dan menghindari risiko yang tidak perlu.
Profit untuk semua!