Jepang & Eropa: persahabatan yang saling menguntungkan terus berlanjut

Carry trade masih relevan

GBP/JPY

Zona kunci: 205.50- 206.50

Buy: 207.00 (pada penembusan yang pasti dari level 206.50); target 208.50; StopLoss 206.30

Sell: 205.00 (pada fundamental negatif yang kuat) ; target 203.50; StopLoss 205.70

Jepang memasuki siklus transformasi ekonomi baru: secara bertahap meninggalkan kebijakan moneter ultra-longgar, meningkatkan belanja pemerintah, dan menghadapi inflasi yang untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade stabil di atas target.

Di pusat perubahan ini adalah kebijakan baru Perdana Menteri Sanae Takaichi, yang berfokus pada reflasi, peningkatan pendapatan, dan penguatan permintaan domestik. Paket stimulus baru ini secara efektif meningkatkan beban utang pada saat BOJ tidak lagi dapat mempertahankan imbal hasil JGB pada level mendekati nol.

Perkembangan ini memaksa pasangan mata uang EUR/JPY dan GBP/JPY — indikator utama permintaan carry trade dan selera risiko global — untuk menyesuaikan diri.

EUR/JPY

Pasangan ini mempertahankan tren naik yang didukung oleh spread imbal hasil positif antara ECB dan Bank of Japan. Meski aktivitas ekonomi zona euro melemah, suku bunga riil euro tetap lebih tinggi daripada Jepang, sehingga mempertahankan minat terhadap carry trade. Kondisi ini menciptakan bias bullish moderat untuk EUR terhadap JPY, meskipun tanpa perluasan spread yang tajam.

  • Dalam horizon 1–3 bulan, kami memperkirakan pergerakan dalam kisaran 176–184, dengan pembelian saat terjadi penurunan dan pengambilan untung di area atas.
  • Dalam jangka menengah, skenarionya lebih korektif: penurunan ke zona 172–178, dan jika BOJ bersikap lebih agresif, koreksi dapat mencapai 165–170.

GBP/JPY

Pasangan ini tetap yang paling volatil dan paling likuid terhadap JPY. Inggris menunjukkan inflasi yang lebih persisten dan kebijakan moneter yang lebih ketat dari Bank of England. Ekspansi fiskal Jepang dan likuiditas pasar yang longgar mendukung pembelian GBP/JPY pada koreksi. Pasangan ini berada dalam tren naik jangka menengah yang stabil, dan kondisi fundamental tetap mendukung selama tidak terjadi guncangan besar.

  • Jangka pendek (tidak dianjurkan untuk spekulan!): kisaran 202–214, dengan minat beli di level 203–206 dan pengambilan untung di atas 210.
  • Jangka menengah: stabilisasi dan penurunan bertahap menuju 195–205; jika minat risiko global jatuh, koreksi cepat ke 185–190.

Faktor-faktor fundamental yang perlu dipantau:

  • Retorika Perdana Menteri Takaichi mengenai stimulus baru dan batasan fiskal;
  • Sinyal dari BOJ mengenai laju kenaikan suku bunga dan masa depan elemen YCC yang tersisa;
  • Lintasan inflasi dan pertumbuhan upah di Jepang.

Kesimpulan

Transisi Jepang menuju model reflasi meningkatkan volatilitas JPY. Stimulus fiskal dan inflasi yang meningkat mengubah profil fundamental tradisional yen dan meningkatkan sensitivitas pasar terhadap kebijakan BOJ.

Spread suku bunga tetap menjadi pendorong utama EUR/JPY dan GBP/JPY. Selama suku bunga Eropa dan Inggris tetap lebih tinggi dari Jepang, kedua pasangan ini menawarkan peluang yield tambahan.

Dalam jangka menengah, tren bergerak menuju penguatan yen. Normalisasi kebijakan BOJ akan mempersempit spread, mendorong EUR/JPY dan GBP/JPY turun secara bertahap.

Untuk jangka pendek, perdagangan tetap berada dalam kisaran yang luas, sementara untuk jangka menengah diperlukan manajemen risiko terhadap potensi pembalikan menguatnya yen.

Jadi kita bertindak bijak dan menghindari risiko yang tidak perlu.

Profit untuk semua!