Eropa Kalah dalam Perang Tarif

Jerman dan Prancis Tidak Dapat Menyelamatkan Uni Eropa
GBP/JPY
Zona kunci: 203.50 - 205.00
Buy: 204.50 (pada dasar positif yang kuat); target 206.50; StopLoss 203.80
Sell: 202.00 (setelah pengujian ulang di 203.00) ; target 200.00-198.00; StopLoss 202.80
Meskipun perjanjian perdagangan telah ditandatangani, tarif Trump terus menekan Eropa dan menciptakan risiko ekonomi baru. Uni Eropa kalah dalam perang dagang melawan Amerika Serikat ketika Ursula von der Leyen menandatangani kesepakatan yang tidak menguntungkan — dan secara ekonomi tidak logis — dengan Trump. Terhadap China, UE juga kalah karena lemahnya yuan.
Selama beberapa bulan terakhir, Christine Lagarde secara teratur memperingatkan tentang nilai euro yang terlalu tinggi. Suku bunga ECB tetap menjadi topik favorit namun tidak transparan dalam manipulasi pasar. Uni Eropa dan ECB tidak menginginkan euro yang kuat, tetapi juga tidak bisa membiarkan euro terlalu lemah karena hal itu akan menghancurkan kepercayaan terhadap mata uang tersebut.
Dua mesin ekonomi tradisional UE — Jerman dan Prancis — tidak mampu lagi menyelesaikan masalah struktural zona euro.
Perlu diingat: Jerman dan Prancis menyumbang sekitar separuh dari PDB Uni Eropa. Jadi, ketika kedua negara ini menghadapi kesulitan, seluruh blok ekonomi ikut terdampak.
Tarif Trump telah mengurangi volume ekspor ke AS, memberikan pukulan keras bagi produsen Jerman dan Prancis karena pasar Amerika tetap menjadi yang terbesar di dunia. Penurunan permintaan luar negeri menyebabkan pengurangan produksi, yang selanjutnya menurunkan pendapatan, meningkatkan PHK, dan menurunkan investasi. Semakin kuat euro, semakin kecil daya saing produk Eropa, bahkan di pasar domestik.
Sementara itu, China secara agresif meningkatkan ekspor ke UE, memperburuk posisi produk buatan Eropa. Kurs euro telah naik 16% terhadap yuan dalam tiga tahun terakhir, meningkatkan daya tarik produk asal Tiongkok.
ECB sudah mulai mengambil langkah untuk menstabilkan nilai tukar euro, meskipun belum ada konfirmasi resmi — karena intervensi mata uang secara langsung dilarang secara tidak tertulis. Sebagai contoh, Swiss kembali melakukan intervensi dan langsung mendapat kritik keras dari Washington.
Konfrontasi dengan Trump masih berlanjut, dan ketahanan ekonomi Eropa semakin melemah.
Sekali lagi: euro dan pound naik bukan karena keduanya kuat, tetapi karena dolar sedang melemah. Tren ini sangat rapuh.
Bagi para spekulan, peluang yang lebih aman ada pada pasangan yen, di mana celah harga belum tertutup. Koreksi teknis diperlukan, namun sinyalnya masih lemah. Volume pembelian baru mulai terbentuk di atas area resistensi — posisi baru sebaiknya dibuka hanya setelah analisis fundamental pasangan USD/JPY dan dengan kontrol risiko yang ketat.
Jadi kita bertindak bijak dan menghindari risiko yang tidak perlu.
Profit untuk semua!