Berapa biaya empat puluh hari kekacauan

Bagaimana pasar kripto bertahan selama shutdown

BTC/USD

Zona kunci: 97,500 - 100,000

Buy: 100,000 (dengan dasar yang kuat dan positif) ; target 102,500-103,500; StopLoss 99,000

Sell: 97,000 (pada kemunduran setelah pengujian ulang level 100.000) ; target 95,500-95,000; StopLoss 98,000

Amerika Serikat baru saja mengalami shutdown terpanjang dalam sejarah modern: selama enam minggu negara ini hidup tanpa pemerintahan. Ini menjadi uji ketahanan bagi ekonomi dan ujian besar pertama bagi teknologi AI serta aset digital.

Shutdown dimulai pada 1 Oktober 2025 setelah kegagalan pemungutan suara anggaran dan penolakan Kongres untuk menyetujui pendanaan sementara. Lebih dari 750.000 pegawai federal terpaksa dirumahkan, dan pendanaan untuk program serta kontrak pemerintah dihentikan.

Sejak awal shutdown, SEC menghentikan peninjauan puluhan aplikasi, termasuk beberapa ETF baru untuk Ethereum dan Solana — sebuah sinyal buruk bagi industri yang sedang berusaha melegalkan diri.

Likuiditas terus menurun: arus masuk harian rata-rata ke ETF BTC (menurut CryptoQuant) turun tiga kali lipat, dan pelaku besar pasar beralih ke mode menunggu.

Bencana terjadi pada malam 10–11 Oktober: hanya dalam beberapa menit, kapitalisasi pasar kripto anjlok hampir US$600 miliar, sementara likuidasi posisi futures melebihi US$19 miliar. BTC turun di bawah US$100.000 untuk pertama kalinya dalam enam bulan.

Flash crash tersebut bersamaan dengan krisis politik: Trump mengumumkan tarif 100% untuk impor Tiongkok, memicu aksi jual global di semua jenis aset — dan seperti biasa, kripto bereaksi paling cepat.

Ketika Kongres mencapai kompromi, pasar pulih hanya dalam beberapa jam: setelah informasi mengenai gencatan politik antara Demokrat dan Republik, kapitalisasi pasar naik 4,3% menjadi US$3,57 triliun. BTC naik lebih dari 4%, Ethereum melonjak 5,8% dalam sehari berkat biaya jaringan yang turun ke rekor 0,067 gwei. Solana naik 5,7%, XRP hampir 8%, bahkan token DeFi yang biasanya terpukul selama guncangan makro berhasil memulihkan sebagian kerugian.

Kali ini, pemulihan tidak bersifat spekulatif, tetapi stabilisasi. Setelah kejatuhan Oktober, para trader menghindari risiko, dan dana investasi menunda peluncuran proyek baru.

Euforia belum muncul: volume perdagangan belum kembali ke level sebelum krisis, dan arus institusional ke ETF baru mulai pulih. Namun pasar kembali pada kenyataan — turbulensi politik, setidaknya sementara, telah mereda.

Apa hasil akhirnya?

Shutdown 2025 menunjukkan betapa eratnya hubungan antara politik, makroekonomi, dan aset digital.

Ketika regulator berhenti berbicara, pasar kripto dengan cepat kehilangan pijakan.

Stabilitas aset digital kini bergantung langsung pada kepercayaan terhadap institusi — ironi mengingat kripto awalnya lahir sebagai protes terhadap institusi tersebut. Bitcoin tidak lagi menjadi lindung nilai terhadap risiko politik; kini ia menjadi bagian dari sistem keuangan global dan bereaksi layaknya indeks saham.

Dengan kembalinya pemerintahan AS beroperasi, analis memperkirakan arus modal ke ETF dan derivatif akan pulih secara bertahap mulai Desember.

Untuk pertama kalinya, pasar kripto mengalami gangguan politik global sebagai bagian dari ekosistem keuangan yang mampu beradaptasi. Dan jika shutdown terjadi lagi (misalnya pada Januari), pasar sudah tahu apa yang harus dilakukan.

Jadi kita bertindak bijak dan menghindari risiko yang tidak perlu.

Profit untuk semua!